Powered By Blogger

Senin, 16 Desember 2013

Ikhtiar memantaskan diri, untuk Mendapat yang Terbaik

Aku merasa tidak pantasUkhti!!!

Kalimat yang meluncur dibibir seorang akhwat,  ketika datang Khitbah dari seorang ikhwan

Qadarul Kamil kami menyebutnya, dia adik dari Ummi terkenal sebagai sosok yang berwibawa, gagah parawakannya, sungguh mengagumkan memang pribadi ikhwan itu, terkenal dengan luar biasanya ia dalam menjaga izzahnya,. Ikut berperan dalam pegembangan masyarakat dan prestasi yang menggunung hingga siapa yang tidak mengenal dan mengaguminya ...


Banyak Akhwat yang menaruh hati padanya, pun para orang tua juga tak ketinggalan untuk berlomba bagaimana mengambilnya sebagai menantu, aku sendiri sering, dapat kiriman pesan dari teman-teman halaqoh untuk dititipkan kepada mas Kamil, dari segi usia, aku anggota halaqoh yang paling muda, saat itu aku masih SMP, sedang anggota yang lain sudah matang dari segi usia untuk menyempurnakan separuh Din ...
Tiap pertemuan, setiap itu juga aku membawa pesan yang dititipkan, tapi dari sekian banyak anggota hanya satu anggota yang tidak melakukan hal yang serupa, mas kamil hanya membalasnya dengan senyum yang tersungging, dan desah panjang,,. Aku pun tidak mengerti apa maksudnya.
Saat keluarga besar berkumpul semuanya terus mendesak mas Kamil untuk menyempurnakan Agamanya, aku yakin walau mas Kamil hanya membalas itu semua dengan diam dan senyumnya, dia memikirkan hal itu.
Nikah dalam islam memiliki banyak hukum, dari haram hingga wajib, aku yakin mas Kamil masuk kategori wajib, dari semua aspek dia tergolong ba’ah (mampu), entah apa yang dia tunggu.
Fitnah secara dhohir mungkin tidak nampak, namun apakah demikian yang terjadi didalam?
Proses berjalan, hingga mas Kamil mengatakan kegusarannya akan desah-desus yang terjadi, ia menanyakanku tentang bagaiman pribadi seorang akhwat dia teman halaqohku, satu-satunya akhwat yang belum pernah mengirimkan salam kepada mas Kamil, Ukhti Qanita kami memanggilnya.
Strategi sudah kami atur, hingga lewat saya, mas Kamil mempercakan itu.
hingga saatnya saya berbicara dengan bidadari pilihan mas Kamil, tau apa jawaban dari Ukhti itu?
“Ukh,, jujur saya sampaikan sudah lama saya mencintai Akhina kamil, tapi saya merasa tidak pantas!” ...
Dan terjadi dikusi panjang dari kami ... 
ukhti Qonita menerima argumen saya, adik tingkat yang dari segi usia sangat jauh dibawahnya, hingga akhirnya dia mengiyakan, Mas kamil janji akan mengajak keluarga untuk menyatakan niat itu ba’da Sholat Ashar, dan diputuskan  lewat kesepakatan kedua keluarga bahwa walimah akan dilaksanankan ba’da Sholat Isya, terukis senyum, walau banyak hati-hati yang menjerit sakit ... []
Bukankah sebenarnya setiap pribadi berhak untuk mendapatkan semua yang terbaik?
Semuanya tentang bagaimana kita berupaya dalam proses untuk memantaskan diri agar kita benar-benar pantas berada diposisi itu, akankah kita mundur, karena merasa tidak pantas?
Apakah kita tidak akan menyesal?
apalagi ini tentang seseorang yang akan menjadi penerang, penyempuran dari separuh Din kita?
Jodoh itu rezekikan?
hal yang harus kita jemput, sesuatu yang memang sudah ditulis namun akan terhapus jika kita tidak mau menjemputnya,.? Ar-Ra’du :11
Tidakkah kita ingin menemui Allah dalam Keadaan Sempurna?
Semoga Allah memberimu yang Terbaik.





1 komentar:

  1. Subahanallah :) Artikelnya keren2 Dan Bagus :)
    Menurut Saya, Lebih Baik Lagi Dipermanis Dan Dibuat Elegant Dengan Design Template Serta Gedget Yang (y) :)
    Insyallah Akan Menarik Minat Baca :)
    (y) Deh :D hahaha

    BalasHapus

Istiqomah dalam Cinta untukNya, melahirkan kenikmatan disetiap perjalanan Da’wah, Keep Istiqomah ya!! Barokallahu fiik 