Powered By Blogger

Kamis, 21 Februari 2013

untukmu ukhti,,, sahabat berjuang,,,,,

SURAT UNTUKMU UKHTI


Bismillahirrahmannirrahiim…


Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
Teruntuk saudariku yang kami cintai dan kami sayangi karena Allah..
Ukhti  Rahimmakumullah..


Apa kabar ukhti?


Sebelumnya mohon maaf, jika surat ini membuatmu tidak nyaman. Kami niatkan hadirnya surat ini untuk menjadi penyambung tali silaturrahim kita.lanjut yuuuuk ;-)


 


Ukhti,,,


Kami semua mohon maaf atas segala khilaf dan ketidaknyamanan yang mungkin ukhti rasakan selama perjalanan kita berjuang bersama. Maafkan kami ukhti, jika kami tidak bisa menjalankan kewajiban berukhuwah dengan baik, menjadi saudara yang tidak menentramkan malah membebani. Maafkan kami yang kurang mengerti, kurang perduli atau bahkan mendzolimimu…


Ukhti yang dirahmati Allah,


sungguh akan menjadi kebahagian dan ketentraman hati ini, jika kita semua bisa merasakan lezatnya ukhuwah diantara kita. Sungguh beruntung orang yang Allah hadiahkan saudara dalam setiap perjuangan. Sebaliknya betapa gelisahnya hati kami, betapa tidak tentramnya hati kami, jika Allah cabut kelezatan ukhuwah diantara kita. Sungguh ukhti, kami semua menyayangimu, dan ingin terus berjuang bersamamu, menjadi batu bata yang saling melengkapi untuk membangun dan menjulang tinggi bangunan dakwah tercinta, dakwah yang telah mempertemukan kita, mengikat kita dalam berukhuwah dan beramal jama’i.


 


Ukhti yang kami sayangi dan kami rindukan..
Seperti dua buah cermin yang dipasang berhadapan, Keduanya saling menampakkan bayangan kawannya, berbolak-balik pantul memantul, kian dalam makin kecil hingga titik jauh yang seakan tak terhingga. Di dalam bayangan, ada bayangan. Ada lagi dan lagi. Sepertinya mereka saling mengaca, terus menerus tanpa henti hingga jumlah bayangnya tak lagi bisa dihitung. Orang-orang menyebut mereka berdua sebagai ‘Kaca Seribu.’


Ukhti, mungkin begitulah seharusnya kita dalam dekapan ukhuwah. Kita terus saling bercermin tanpa lelah. Kita menampilkan bayangan terindah yang akan berlipat-lipat tanpa henti sebab hati kita dan orang yang kita cintai terus saling belajar dan saling memahami. Lalu kita menjadi sepasang saudara yang tak hanya bernilai dua, melainkan seribu atau bahkan tak terhingga.


 


“Orang mukmin itu bagi mukmin lainnya seperti bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. Kemudian Nabi Muhammad menggabungkan jari-jari tangannya. Ketika itu Nabi Muhammad duduk, tiba-tiba datang seorang lelaki meminta bantuan. Nabi hadapkan wajahnya kepada kami dan bersabda: Tolonglah dia, maka kamu akan mendapatkan pahala. Dan Allah menetapkan lewat lisan Nabi-Nya apa yang dikehendaki.” Imam Bukhari, Muslim, dan An Nasa’i.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Istiqomah dalam Cinta untukNya, melahirkan kenikmatan disetiap perjalanan Da’wah, Keep Istiqomah ya!! Barokallahu fiik 