Powered By Blogger

Rabu, 30 Desember 2015

Atas satu Tahun Lagi yang Allah Beri


وَالْعَصْر . إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
  
Demi waktu, Sesungguhnya manusia dalam kerugian (QS. Al Asr :1-2)
Dalam Tafsir Al-Maraghi Juz 30 hal. 410 Allah sampai bersumpah atas nama Waktu, sebab ia mengandung banyak peristiwa dan Contoh yang menunjukkan kekuasaanNya, disamping menunjukkan KebijaksanaaNy. Sungguh manusia akan rugi dalam perbuatannya kecuali orang yang Allah kecualikan
Karena betapa berharganya ia dan Allah telah memberi kita jatah waktu yg sama
60 detik dalam semenit
60 menit dalam satu jam
24 jam dalam sehari
7 hari dalam seminggu
4 minggu dalam satu bulan
12 bulan dalam setahun
.
Namun dengan waktu yang sama yang Allah beri mengapa kita memiliki kualitas yang berbeda?
ada orang yang begitu produktif mengelola waktunya, berbuat terbaik untuk diri keluarga dan umatnya secara optimal.
Namun diwaktu yang sama seseorang tidak mampu mengurus walau hanya dirinya sendiri. Yah dirinya sendiri.
Dimanakah posisi kita berada?


.
Waktu yang Allah amanahkan tentu akan meminta pertanggungjawaban, sudahkah kita siapkan jawabab itu?
.
Semoga Allah menjaga kita dari segala macam kesia-siaan.

Dan benarlah bahwa yang memilih menjadi yang beruntung akan berusaha menjadi insan yang lebih baik dari waktu ke waktu

Allah Dzat yang Maha menggenggam masa.
Jazakumullahu khair kepada sahabat semuanya ...
atas doa2nya, ucapannya, kado2nya, vidio perjalanan yang sengaja dibuat, hingga membuat melembur, pun karya tulis yang begitu bernilai, juga peringatan yang cukup menyengat. Terima Kasih :)
.
semoga Allah berikan keberkahan atas setiap desah nafas yang kita hembuskan, hingga kita tidak tergolong pada golongan orang-orang yang merugi , bukankah kita sudah berjanji untuk menjadi yang beruntung J


Jumat, 18 Desember 2015

Indahnya Cinta 'Seperti Ali dan Fathimah'

Maukah kuceritakan padamu kawan tentang kisah cinta yang begitu mengagumkan
Cinta yang keagungan dan kesuciannya tak dapat ditawar-tawar lagi?
aahh... kau pasti sudah menebaknya, judul tulisan ini juga sudah memberikan mukaddimah kemana arah pembincangan kita kali ini

Kawan Pasangan muslim mana yang hatinya tak berdegup kencang ketika mendengar cerita indahnya percintaan seorang Ali dan Fathimah. darah berdesir begitu cepat membayangkan suasana saat empat mata saling tertuju pada satu titik, dua mulut bercakap mengutarakan kata-kata yang sebelumnya tak pernah mereka pikirkan akan dilafadzkan dalam keadaan janji suci usai mengikat. takdir yang menembus kebahagiaan mereka, adalah cita-cita bagi generasi yang memahami Cinta dengan sebenar-benarnya pemahaman.


Maukah kau meneladaninya, dengan keteladan yang sesungguhnya,
Keteladan yang sesungguhnya kawan.
Seperti  Fathimah dan Ali yang saling mencintai diam diam kawan, hanya hati dan Tuhannya saja yang tau,
Indahnya mereka saling mencintai dalam kerahasiaan yang paling rapat, kepasrahan paling kuat, dan ikhtiyar suci untuk menemukan jalannya
dengan karunia Allah!
Karena yang kita inginkan adalah barokah ...
Jika kita husnuzhzhan padaNya...”

Kamis, 17 Desember 2015

Pahala Surga Menantimu ...

Kawan, hidup ini selalu menarik
sebab, setiap detik demi detiknya adalah misteri
Namun yakinkah kau?
Bahwa Allah sudah menjamin semua yang kau hawatirkan
itu hanya tentang bagaimana kita menjemput taqdir yang kita inginkan

Namun bukankah yang kita inginkan adalah Barokah
Barokah akan membuat kita merasakan kesejukan saat panas siang membakar
Barokah akan membuat kita hangat saat Dingin malam menggigil ...


Kawan, Kekhawatiran takkan menjadikan bahaya yang ada kian  membesar
Ia hanya akan menjadikan dirimu yang mengerdil

Jiwamu, Mentalmu
Tenanglah, semata karena Allah bersamamu

Allah menjanjikannya
Maka tugasmu hanya berikhtiar sebenar-benarnya,

Berdoa setulus-tulusnya
Serta
Tawakkal yang sesungguhnya 
Dan di sana ada pahala surga menantimu

Mengemudi Hati MenujuNya

Karena hidup kita ini adalah ibadah kepada Allah,
setiap hari, setiap menit dan detiknya
adalah kumpulan tekat yang bisa membuat kita mendekat dan semakin dekat kepada Allah

Semakin dekat pada Surga, Menatap WajahNya
.
Maka kisah terbaik adalah kisah yang penuh lika dan liku
Hiudp yang baik adalah ketika kita memiliki banyak warna untuk menjalaninya ...

Rabu, 16 Desember 2015

Izinkan Ia Pergi

Terkadang, Kepergian itu dibutuhkan untuk menciptakan Rindu.

Dan Rindu Itulah yang Nantinya akan menjadi Kekuatan baginya untuk Berbuat ...

Kerinduan bisa menjadi alasan mengapa kita memilih berbuat demikian gigihnya untuk banyak hal, keluarga,Agama, Bangsa ini

Serta apapun yg diCintai.

...
Sebab Rindu akan membuat kita mampu menjangkau apapun, bahkan yg terlihat Mustahil sekalipun.
.
Maka untuk beberapa waktu, berikan ijin bagi siapapun yg ingin PERGI.

Kamis, 17 September 2015

Kawan, Sudahkah kau Berbakti ???



Siang yang terik dan Panas Matahari Yogyakarta yang tak segan mendatangi semua pengendara.
Aku melaju untuk lanjut, berselancar dengan waktu, menemui dan melewati ombak yang menantang.
pelan, kuturunkan kecepatan, ada pemandangan yang menarik perhatianku, diantara semua kesibukan, seorang kakek kiranya usianya 65tahun, tengah  berjalan terengah-engah dengan bantuan kursi roda (didorongnya untuk membantunnya berjalan)
Yah aku harus berhenti. ku parkir motor di sebuah ruko kuamati dan kuikuti beliau, hingga suatu kejadian yang membuatku harus mendekat.
"Assalamualaikum, Bapak hendak kemana?" Sapaku Bapak itu berhenti dan melirik kemudian menjaawab salamku,
beliau sampaikan kalau tadi sempat jalan2 pagi, namun karena nyasar beliau kesiangan dan harus segera pulang jika tidak Anaknya akan mencari.
kutawarkan diri untuk menuntun beliau, biar beliau yang duduk di kursi roda kosong yang sedari tadi beliau dorong, beliau menolak. kami terus berbincang dan berjalan. 10 menit berlalu.
hingga beliau sendiri yang menyampaikan kalau sudah sangat lelah, hingga menerima tawaranku dengan "Syarat".
"Mbak, Bapak minta tolong, mbak nganter bapak sampai sana" beliau menjelaskan satu bangunan.
tidak kuiyakan,namun tidak juga aku tolak, aku tak mengerti, seolah bapak tau apa yang kumaksud beliau menjelaskan " Anak bapak akan malu kepada warga, klo mbak bantu bapak. Dia akan marah ketika bapak sampai rumah, Bapak takut tidak dapat makan lagi kalau dia marah" bapak tertunduk
.
Aku  tersengat ...

Sabtu, 20 Juni 2015

Dimanakah Posisi kita Dihadapan Allah?

Melihat para hamba Allah yang kini berbondong-bondong mencari gelar taqwa yang Allah janjikan
ada sejuk ada bongkahan rindu ada malu yang demikian menggunung ...
Timbul pertanyaan dalam diri,
"Dimanakah posisiku disisi Allah?"

Ya Allah di bulan yang dirindukan ini, dibulan yang katanya penuh cinta.
sebagian besar dari hambaMu tengah sibuk mempesembahkan jiwa dan harta terbaiknya untukMu untuk AgamaMu
sedang apa gerangan yang sudah kupersembahkan?
mereka memiliki kerinduan yang lebih,
bahkan mereka telah meminta dengan sangat agar dipertemukan dengan bulan ini saat malam terakhir dibulan Ramadhan tahun lalu , dengan derayan Air mata dan kerinduan yang membuncah
karena mereka tau betapa mulia dan agungnya bulan Ini
sedang apa yang aku lakukan waktu itu?
malam-malam kuu, apakah aku menghabiskannya hanya dengan menghamba?
lalu siang-siangku?
aah aku juga masih berpacu dengan rutinitas dunia.
atau bahkan kehadiran Ramadhan tak ubahnya seperti bulan-bulan sebelumnya.
Bagaimana jika hanya haus lapar, dan lelahnya taraweh yang menjadi pembeda.
hanya itu? Menjadi amalan yang sia-2 seperti yang Rasullah sampaikan

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy)
Naudzubillah.
.

Ooh Ramadhan Semua menantimu, kau dijadikan sebagai pemberi kebangkitan pada jiwa
saat inilah rahmad melimpah kedamaian meruah.

Saat dimana pintu Syurga dibuka selebar-lebarnya dan pintu Neraka ditutup. Indah

kau sungguh hadir untuk menghidupkan suramnya jiwa, tetaplah disni bersamaku. bersama orang-orang yang ingin mencari gelar taqwa yang Allah janjikan.


Rabu, 03 Juni 2015

Karena aku mengagumimu ...

Bukan hanya ramadhan saja
bukan hanya deadline tugas akhir saja,
tapi kematian ini juga makin dekat,
Apakah mimpi2 dan harapan2 kita saat ini hanya sebatas harapan dan ambisi duniawi saja atau
kita sudah menyiapakan pertmuan denganNya
Dulu, Aku sangat kagum pada orang cerdas, kaya, dan yang berhasil dalam karirnya.
Hidup sukses dan hebat dalam dunianya.
Namun sekarang, Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku kagum dengan orang yang hebat di mata Allah.
Totalitas dalam penghambaan Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan bersahaja.
Dulu, fokus pikiranku adalah membuat rencana-rencana dahsyat untuk duniaku.


Ternyata Allah memberiku kesempatan untuk menjumpai teman-teman dan saudaraku, ahh mereka begitu cepat menghadap kepada-Nya.
Sekarang, yang menjadi fokus pikiran dan rencanaku adalah bagaimana agar hidupku dapat diridhai oleh Allah dan sesama jika suatu saat diriku dipanggil oleh-Nya..
Tak ada yang bisa memberikan JAMINAN bahwa aku bisa MENGHIRUP NAFAS ESOK hari.
Jadi apabila hari ini dan hari esok aku masih hidup, itu adalah karena kehendak-NYA semata..
Sahabatku semoga renungan ini bermanfaat untuk kita semua.

Tulisan seorang teman dg beberapa perubahan.

Istiqomah dalam Cinta untukNya, melahirkan kenikmatan disetiap perjalanan Da’wah, Keep Istiqomah ya!! Barokallahu fiik 