Ummi bagaimana kabarmu hari ini?
Billi harap selalu
istiqomah
dalam menjadikan setiap dentuman waktu yang bergeming senantiasa menjelma dalam
wajah doa dengan iringan cinta. Billi rindu dekapan hangat
dan belaian manja darimu, ya Ummi. Sungguh Billi berharap agar dirimu bisa menjadi sejumput jiwa yang tenang, yang setiap saat selalu berada dalam rengkuh
cinta dan lindungan-Nya.
Engkau menempaku, menemani lembaran hari dan mengiringku
menuju lentera ketulusan cinta. Kau telah mendidikku dengan
kebijaksanaan yang tak terputus, belajar dari kesalahan
hingga apa yang pernah menimpamu tidak akan terjadi terhadapku. Meski kau bukan sarjana lulusan dari
universitas ternama, namun ilmu yang kini bersemayam dalam dirimu
mengalahkan gelar yang mereka sandang. Terbukti bahwa kau tak pernah
menelantarkan anak dan suamimu karena sibuk dengan urusan duniamu, berbeda dengan mereka. Kau adalah malaikatku, bunda. Demi nama-Nya biarlah tetesan
keringatmu yang ikut bersaksi bahwa kau malaikat penjaga terbaikkku.
Kau motivator yang terus membangkitkan aku
untuk tumbuh lebih cemerlang, mengepakkan sayap-sayap kecilku untuk berkelana
lebih jauh lagi melintasi tujuh samudera dan lima benua menimba banyak karunia Yang
Mahakuasa, yang terhampar luas di setiap belahan dunia. Doa-doamu tidak pernah
lekang dalam menemani setiap desah nafas yang terhembus.
Aku merasakan doa-doamu Ummi, keajaibannya
banyak menggoreskan kesuksesan dalam hidupku, karena keridhoan-Nya terbentuk
karena keridhoannmu.
Kini
aku telah dewasa Ummi sayang. Suatu saat Izinkan Billi memohon restumu untuk menemani
seorang pejuang, menjadi penerang dan penyemangatnya dalam setiap perjuangan
yang dilakukan, yang mungkin akan ada banyak hal yang seharusnya aku lakukan
untukmu tidak bisa aku penuhi seperti dulu, namun percayalah ada namamu di setiap
desah nafasku.
Aku
mohon doa dan ridhomu untuk berkelana melintasi samudera yang lebih dalam lagi,
menikmati hamparan tanah yang lebih megah dan eksotis dari tanah air ini
bersama pejuang itu, untuk ikut andil dalam menegakkan Kalimat-Nya, merangkul
mereka yang butuh penopang, saat banyak pribadi yang tidak mau menerima mereka,
bersama dia seorang pejuang yang pernah memintaku darimu.
Ummi
kecewakah Ummi jika Billi bertanya,
“Apakah aku akan selalu mampu menyelimutimu di setiap dinginnya malam yang mencekam?”
“Apakah aku sempat menyuapimu dan menghaluskan
makananmu di setiap makanmu, saat gigimu tak kuasa lagi
untuk mengunyah dengan baik?”
“Sabarkah aku dalam menjawab apa dan mengapa
yang kau ajukan, kala rentahnya usia yang akan mencabut
beberapa ingatanmu?”
“Aku khawatir tidak mampu melakukan
semuanya.”
Aaahhh
... aku merasa itu layaknya perlakuan si Malin terhadap ibunya. Bunda, hati ini pun berontak akan pertanyaan itu. Padahal itu semua tidak seujung kuku pun dengan ketulusan yang aku
terima darimu selama ini.
Kau, malaikat penjagaku, aku berharap kau tersenyum membaca goresan ini,
menyorotkan rona bahagia penuh haru. Sungguh bunda aku ingin engkau yakin bahwa kini segala pesan-pesanmu
telah kuresapi maknanya. Pun telah terlampir untuk kubawa kemana pun dan kujadikan pedoman
setelah Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Aku rindu, teramat merindu padamu wahai malaikatku.
Dan bilamana aku ditanya apa yang aku inginkan darimu, aku akan berteriak,
“Cuma doa dan keridhoanmulah yang aku inginkan sebagai kekuatan dan penerang
dalam perjalananku, aku mencintaimu Ummi...!!!”
Lamongan, 11 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar