Tiada ucapan seindah salam
Penebar kedamaian dalam berislam
Hiaskanlah ia selalu di pagi, siang, hingga malam
Semoga damai terus bersemayam
Jika menurut Forsdale (1981) seorang
ahli ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu
sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang
dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan. Maka John Gray Ph.D
menyatakan bahwa Laki-laki dan perempuan adalah dua mahluk yang berasal dari dua planet yang berbeda, jika laki-laki dari Mars maka perempuan berasal dari Venus. Kita mengerti, jangankan berbeda planet, berbeda desa sudah berbeda bahasanya, bisakah kita bayangkan bagaimana jika mahluk dari Mars dan Venus ini bertemu dan berkomunikasi. Kebutuhan emosi, komunikasi keduanya juga berbeda. Jika wanita membutuhkan perhatian, pengertian, hormat, kesetiaan, penegasan, dan jaminan. Maka yang dibutuhkan oleh mahluk dari Mars ini adalah kepercayaan, penerimaan, penghargaan, kekaguman, persetujuan dan dorongan, Mari kita amati
tabel berikut.
Kesalahan
Wanita
|
Mengapa
Pria Merasa tidak Dicintai
|
Mencoba
memperbaiki tingkah lakunya dan menolongnya dengan menewarkan Nasihat yang
baik yang tidak diminta
|
Merasa
tidak DIPERCAYA
|
Mencoba
mengubbah dan menguasai tingkah laku dengan menyampaikan kesalahan dan
perasaan negative-nadanya memanipulasi dan menghukum
|
Merasa
tidak DITERIMA
|
Tidak
menghargai terhadap apa yang telah dilakukan, tetapi mengeluh mengenai apa
yang tidak dilakukan
|
Merasa
tidak DIHARGAI
|
Membetulkan
tingkah lakunya dan memberitahu apa yang seharusnya, seolah-olah ia anak
kecil
|
Merasa
tidak DIKAGUMI
|
Perasaan
kecewa diungkapkan tak langsunng dengan pertanyaan tetoris “Mengapa kau
lakukan itu”?
|
Merasa
tidak DISETUJUI
|
Ketika
pria mengambil keputusan atau mengambil inisiatif
|
Merasa
tidak DIDORONG dan justru dikecilkan hatinya
|
Kesalahan
Pria
|
Mengapa
Wanita Merasa tidak Dicintai
|
Tidak
mendengarkan, mudah terbagi perhatiannya, tidak mengajukan pertanyaan yang
penuh minat atau perhatian
|
Merasa
tidak DIPEDULIKAN
|
Mengartikan
perasaan secara harfiah, ia menganggap perempuan itu perlu menyelesaian,
karena itu ia memberi solusi.
|
Merasa
tidak DIMENGERTI
|
Mendengarkan
tapi kemudikan marah dan menyalahkan-karena sebenarnya salah atau-karena
membuatnya kecewa dan patah semangat.
|
Merasa
tidak DIHORMATI
|
Menganggap
banyak hal pentiing lain-pekerjaan, anak-harus diselesaikan dari pada
berlama-lama mendengarkan istri tanpa menemukan solusi.
|
Merasa
sang suami tidak SETIA
|
Bila
wanita marah, pria menjelaskan mengapa pria benar dan mengapa seharusnya
wanita tidak boleh kecewa.
|
Merasa
tidak dihargai, atau pria tiidak TEGAS menghargainya
|
Setelah
mendengarkan, tiidak mengatakan apa-apa, atau pergi begitu saja-atau tidur.
|
Tidak
merasa mendapat JAMINAN
|
(Salim
A.Fillah 2011)
Nah, berbeda dan jika tidak disikapi dengan
pemahaman dan penerimaan, suami akan merasa istrinya banyak menuntut. Dipihak
lain, istri menganggap suaminya egois dan mementingkan diri sendiri.
Berlapanglah, in syaa Allah ada kebaikan disana rumuskanlah kompromi-kompromi
atas dasar win-win solution. Bisa kan?
Ada lagi yang berbeda
antara suami dengan istrinya. Yaitu tentang cara menjaga hubungan cinta antara
keduanya seorang istri seperti gelombang. Kemampuannya mencintai
seseorang naik-turun sesuai dengan apa yang dirasakannya dalam hubungan. Jika
ia merasa suaminya mencintainya dan itu ia rasakan dala kemesraan-kemesraan dan
kedekatan dengan mereka selama waktu-waktu ini, ia akan semakin mencintai
suaminya. Jika ia merasakan suaminya merasa menjauh, suaminya tak lagi mesra,
akan ada yang ia pertanyakan tentang cinta mereka berdua.
Sedangkan seorang
suami seperti karet gelang. Ia secara otomatis berubah antara membutuhkan
kedekatan dan kemandirian. Pada saat tertentu kata Syaikh Shaleh bin Ahmad
Al-Ghazali, terkadang seorang suami membutuhkan kesendirian di beberapa saat.
Dimana disaat itu ia ingi melepaskan diri dari istri dan anaknya serta tekanan
hingga ia kembali menjadi dirinya sendiri. Bisa jadi kesendirian itu bertujuan
untuk mengumpulkan kembali kekuatan jiwa dan raganya dengan menjauhkan diri
dari pengaruh-pengaruh luar. Hal ini sama sekali bukan cermin ia sedang lari
dari tanggungjawabnya, atau cintanya berkurang, atau ingin meninggalkan. Tidak
sama sekali, hal ini adalah sesuatu yang alami, naluriah. Maka kata Syaikh
Shaleh menasehatkan hendaklah seorang istri memahami hal ini.
Pertanyaannya sekarang
bagaimana gelombang bekerja? Gelombang menimbulkan masalah yang sama dengan
masalah yang sebelumnya bekerja. Dengan dipicu masalah yang baru. Maka,
biasanya kalau istri sedang marah atau kecewa, ia akan mengungkit masalah di
masa yang jauh, menghubungkannya, ia menjadi historis. Sebenarnya kata
Ust. Salim A fillah, kuncinya hanya mendengarkan dan memahami. Sebab apa yang
dikatakan oleh istrinya adalah
perasaannya. Artinya bukan fakta, hanya perasaan.
Sebaliknya bagaimana
karet kelang bekerja? Karet gelang memiliki siklus bekerja menjauh dan
mendekat. Jangan heran jika ia ingin selalu dekat dengan anda, tetapi di waktu
yang lain, ia lebih tertarik melihat televisi dibanding istri yang berdandan
rapi. Jangan heran jika suatu saat ia menikmati liburan bersama anda, namun di
waktu yang lain ia lebbih asik bersama Al-Qur’an dan Koran tanpa peduli daengan
kesibukan anda. Begitulah caranya berkomunikasi, mengertilah.
Jika seorang istri
panik saat karet gelang suaminya merenggang, kata John Gray, lalu ia secara
naluriah berusaha memperbaiki hubuungan dan mendekat, itu hanya kan membuat
suaminya semakin menarik diri. Tenang saja, setelah beberapa waktu pria menarik
diri, ia akan kembali. Ia akan bersikap penuh cinta dan dukungan seolah kemaren
tidak terjadi apa-apa. Saat inilah seorang istri harus menghilangkan traumanya
kemarin untuk menciptakan pembicaraan yang lebih hangat.
Ada yang menarik pula
tentang kebiasaan, kebiasaan wanita adalah, memberi saran tanpa diminta, secara
umum, lelaki tidak menyukainya meski masih dapat mentoleransinya. Yang paling
berbahaya adalah, jika saran, komentar dan kata ‘seharusnya’ hadir saat ia
‘serada dalam guanya’. Kalau seorang istri bertanya ‘Mbok cerita to yank,,, ada
masalah apa?” bisa dijamin jawaban dari semua laki-laki sama “Aku tidak papa”
kata tidak papa ini segera diterjemahkan sebagai “ kalau kami membiarkanku
menyendiri sesaat untuk meredakannya, in syaa Allah akan beres. Tapi kalau kamu
terus memintaku untuk bercerita dan memebriku aneka saran. Segalanya kan
semakin runyam. Dan kita pasti akan bertengkar”. Dalam stilah John Gray, jika
anda mengusik suami yang sedang ada dalam guanya, anda akan tersembur naga.
Saat itu suami anda hanya perlu sendiri.
Nah, jika menghadapai
keadaan komunikasi yang seperti ini apakah yang seharusnya dilakukan oleh
seorang istri yang baik?. Beri kesempatan padanya untuk sejenak berada dalam
guanya. Jika suatu saat ia tak berminat melayani pembicaraan. Maka simpanlah
dulu cerita dan kisah menarik yang ingin anda sampaikan sampai ia keluar dari
guanya. dan sebagai istri jika ia telah
keluar dari guanya, sambutlah dengan kehangatan, wajah yang ceria, senyum yang
mesra juga secangkir teh, dengan komunikasi yang efektif maka terciptalah rasa
saling memahami juga menjadi penjagaan yang dapat
mendatangkan rahmad dalam keluarga ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar