Powered By Blogger

Sabtu, 20 Juni 2015

Dimanakah Posisi kita Dihadapan Allah?

Melihat para hamba Allah yang kini berbondong-bondong mencari gelar taqwa yang Allah janjikan
ada sejuk ada bongkahan rindu ada malu yang demikian menggunung ...
Timbul pertanyaan dalam diri,
"Dimanakah posisiku disisi Allah?"

Ya Allah di bulan yang dirindukan ini, dibulan yang katanya penuh cinta.
sebagian besar dari hambaMu tengah sibuk mempesembahkan jiwa dan harta terbaiknya untukMu untuk AgamaMu
sedang apa gerangan yang sudah kupersembahkan?
mereka memiliki kerinduan yang lebih,
bahkan mereka telah meminta dengan sangat agar dipertemukan dengan bulan ini saat malam terakhir dibulan Ramadhan tahun lalu , dengan derayan Air mata dan kerinduan yang membuncah
karena mereka tau betapa mulia dan agungnya bulan Ini
sedang apa yang aku lakukan waktu itu?
malam-malam kuu, apakah aku menghabiskannya hanya dengan menghamba?
lalu siang-siangku?
aah aku juga masih berpacu dengan rutinitas dunia.
atau bahkan kehadiran Ramadhan tak ubahnya seperti bulan-bulan sebelumnya.
Bagaimana jika hanya haus lapar, dan lelahnya taraweh yang menjadi pembeda.
hanya itu? Menjadi amalan yang sia-2 seperti yang Rasullah sampaikan

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy)
Naudzubillah.
.

Ooh Ramadhan Semua menantimu, kau dijadikan sebagai pemberi kebangkitan pada jiwa
saat inilah rahmad melimpah kedamaian meruah.

Saat dimana pintu Syurga dibuka selebar-lebarnya dan pintu Neraka ditutup. Indah

kau sungguh hadir untuk menghidupkan suramnya jiwa, tetaplah disni bersamaku. bersama orang-orang yang ingin mencari gelar taqwa yang Allah janjikan.


Rabu, 03 Juni 2015

Karena aku mengagumimu ...

Bukan hanya ramadhan saja
bukan hanya deadline tugas akhir saja,
tapi kematian ini juga makin dekat,
Apakah mimpi2 dan harapan2 kita saat ini hanya sebatas harapan dan ambisi duniawi saja atau
kita sudah menyiapakan pertmuan denganNya
Dulu, Aku sangat kagum pada orang cerdas, kaya, dan yang berhasil dalam karirnya.
Hidup sukses dan hebat dalam dunianya.
Namun sekarang, Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku kagum dengan orang yang hebat di mata Allah.
Totalitas dalam penghambaan Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan bersahaja.
Dulu, fokus pikiranku adalah membuat rencana-rencana dahsyat untuk duniaku.


Ternyata Allah memberiku kesempatan untuk menjumpai teman-teman dan saudaraku, ahh mereka begitu cepat menghadap kepada-Nya.
Sekarang, yang menjadi fokus pikiran dan rencanaku adalah bagaimana agar hidupku dapat diridhai oleh Allah dan sesama jika suatu saat diriku dipanggil oleh-Nya..
Tak ada yang bisa memberikan JAMINAN bahwa aku bisa MENGHIRUP NAFAS ESOK hari.
Jadi apabila hari ini dan hari esok aku masih hidup, itu adalah karena kehendak-NYA semata..
Sahabatku semoga renungan ini bermanfaat untuk kita semua.

Tulisan seorang teman dg beberapa perubahan.

Istiqomah dalam Cinta untukNya, melahirkan kenikmatan disetiap perjalanan Da’wah, Keep Istiqomah ya!! Barokallahu fiik 