Powered By Blogger

Sabtu, 29 Maret 2014

Hiduplah untuk Belajar Kawan

Hidup adalah sebuah Proses untuk Belajar
Belajar mencari RidhoNya
Belajar Untuk Menjadi Hamba yang Bersyukur
Belajar Untuk Menjadi seseorang yang Mengenal Dirinya, Mengenal Tuhannya, dan Mengenal Lingkungannya.
Belajar Untuk Menjadi Lebih Baik dari Setiap Perputaran waktu

Membaca adalah salah satu cara menuntut ilmu. Ilmu untuk apa? Banyak sekali mulai menuntut ilmu agama, karir, bisnis, dan sebagainya. Bahkan ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw adalah perintah membaca.

Iqro…. Bacalah…
Apa yang harus saya Baca????
Bacalah Diri kita, Baca Lingungan kita, Baca Masalah yang datang, Bacalah Buku, Bacalah Apapun yang ada di Alam semesta ini....

Namun, tidak sedikit orang yang menyepelekan arti penting membaca. menganggap membaca hanyalah teori, mereka lebih memilih praktek.

Suroh yang petama kali turun ini, adalah sumber peradaban yang membuat manusia mampu berpikir dan bertindak lebih optimis… Kemajuan Ilmu Pengetahuan, Akhlak, membuktikan bahwa Sebuah Kebenaran Harus melalui Proses Pencarian. Bukan melalui Dokrin..
Membaca Diri dan Alam

Membaca memang tidak memberikan hasil yang instan. karena ia mengubah Memang diperlukan tindakan setelah membaca. Tapi ketahuilah ada perbedaan kualitas tindakan antara orang yang malas membaca dengan orang yang mau membaca. Itulah mengapa tenaga terdidik memiliki gaji yang lebih besar daripapada pekerja yang tidak terdidik.

Pembelajaran berkesinambungan adalah persyaratan minimum untuk sukses dalam bidang apapun. ~Denis Watley

“Banyak pebisnis sukses yang sekolahnya rendah dan tidak suka membaca.”

Memang ada. Tapi para pebisnis besar, sekali lagi para pebisnis besar, adalah orang yang mau membaca. Bisa digambarkan dari anjuran mereka untuk membaca, Robert T Kiyosaki menyuruh kita rajin membaca agar kita melek finansial. Donald Trump juga menyuruh kita mau belajar. Termasuk Denis Watley yang kita kutip kata-katanya.

Tung Desem Waringin sampai menghabiskan ribuan dolar untuk belajar ke Amerika. Saat saya membaca bukunya, tergambar jelas bahwa isi bukunya adalah selain isi dari pengalamannya juga terinspirasi oleh banyak buku lain. Saya yakin Tung Desem Waringin pun suka membaca.

Mungkin, untuk jaman sekarang masih memungkinkan seorang yang miskin informasi untuk sukses. Namun, saya memprediksi untuk masa depan akan semakin sempit saja peluangnya. Misalnya, ada dua orang yang sama-sama bekerja keras, si A memiliki informasi yang lengkap dan benar, sementara si B tidak memiliki informasi yang memadai. Mana yang memiliki peluang sukses lebih besar?

Yang salah adalah saat orang yang rajin belajar namun tidak mengaplikasikan dan tidak menggunakan ilmunya. Dia hanya membaca tetapi tidak pernah mengambil tindakan. Perilaku seperti inilah yang tidak boleh. Orang seperti ini memiliki peluang yang lebih kecil dibanding orang yang mau bekerja keras meski dia kurang ilmu.

Setiap Kebenaran yang lahir dari proses pencarian, Akan lebih melekat dan hidup di hati manusia.

Membaca adalah sebuah Proses yang mampu membuat orang terbang ke Angkasa.
Membaca telah Mengangkat Kemulian Seorang anak Manusia
Karena Membaca adalah Bagian dari Kehidupan
Oleh Karena itu, Hendaknya Prose membaca tidak hanya di pahami sebagai sebuah Teks
Tetapi Membaca, dapat dipahami dengan Mengambil hikmah di balik setiap kejadian yang ada dan menimpa diri kita, saudara kita, Orang yang Kita sayangi (keluarga)
Tapi ingat,
Membaca hendaknya diringi dengan Bismirobbika..
Dengan Nama TUhanmu..


Bukankah kita merasa Perjalanan ini sangat Panjang dan melelahkan.
Oleh karena itu, hanya dengan Mengingat Allah…
Maka hati, pikiran, dan Tenaga ini akan segera Pulih..
Membaca membuat sesuatu yang sempit berubah menjadi lapang
Sesuatu yang sulit menjadi lebih mudah.
Dan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin (atas Izin-Nya)
Ya….
Kuncinya adalah Bismirobbikalladzi Kholaq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Istiqomah dalam Cinta untukNya, melahirkan kenikmatan disetiap perjalanan Da’wah, Keep Istiqomah ya!! Barokallahu fiik 