Jika derita, pada akhirnya akan menjadi masa lalu... Maka mengapa harus tenggelam dalam kesedihan? Bukankah KETEGARAN akan lebih indah dikenang nantinya?
Jika kesedihan, pada akhirnya akan menjadi masa lalu... Maka mengapa tidak dinikmati saja? Bukankah ratapan tidak akan merubah apa-apa?
Jika luka dan kecewa, pada akhirnya akan menjadi masa lalu... Maka mengapa ia dibiarkan meracuni jiwa? Bukankah KETABAHAN dan KESABARAN lebih utama?
Jika kebencian dan kemarahan, pada akhirnya akan menjadi masa lalu... Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa? Bukankah MENAHAN DIRI lebih berpahala?
Jika kesalahan, pada akhirnya akan menjadi masa lalu... Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya? Bukankah BERTOBAT lebih utama?
Jika harta, pada akhirnya akan menjadi masa lalu... Maka mengapa ingin memilikinya sendiri? Bukankah KEDERMAWANAN akan melipatgandakannya?
Jika kepandaian, pada akhirnya akan menjadi masa lalu... Maka mengapa membusungkan dada dan membuat kerusakan di dunia? Bukankah manusia diminta MEMIMPIN dunia agar SEJAHTERA?
Jika cinta, pada akhirnya akan menjadi masa lalu... Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama? Bukankah MEMBERI akan lebih banyak menuai arti?
Jika bahagia, pada akhirnya akan menjadi masa lalu... Maka mengapa mesti dirasakan sendiri? Bukankah BERBAGI akan membuat lebih bermakna?
Jika hidup, pada akhirnya akan menjadi masa lalu... Maka mengapa diisi dengan kesia-siaan belaka? Bukankah begitu banyak KEBAIKAN bisa dicipta?
Jika pada akhirnya semua itu akan menjadi masa lalu... Maka mengapa tidak kita UKIR dengan KENANGAN yang TERBAIK dan TERINDAH? Bukankah suatu hari nanti, akan begitu INDAH saat kita membicarakannya dan saling bercerita tentang apa yang telah dilakukan di masa lalu?.
Suatu hari nanti, disaat itu semua menjadi masa lalu, kita pasti ingin ada diantara mereka yang duduk diatas permadani sambil bercengkrama tentang apa yang dilakukan dimasa lalu, hingga mereka juga mendapatkan keindahan itu.
May Allah blesses you :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar