Powered By Blogger

Jumat, 31 Mei 2013

Untukmu Ukhti Sholehah !!!!

Assalamualaikum Warohmatullah wabarokatuh ya solehah,

Apa khabar hati dan imanmu hari ini?

Mengapa aku lihat dirimu bagaikan tidak keruan? Soal hati ya..

Wahai solehah, payah bukan tatkala kita jatuh cinta?

Kadang-kadang rasa itu hadir, kadang-kadang rasa itu hilang.

Percayalah, saya tahu bagaimana rasanya.

Jangan pernah dibunuh rasa itu!

Namun, tuntunlah fitrah itu sebaiknya dengan zikrullah.

Usah lumurkan sucinya fitrah itu menjadi lumpur fitnah.

Usah pula dipalitkan hatimu dengan kerinduan yang dusta.

Hatimu dan hatinya bukan milik sesiapa.

Milik pencipta kita selamanya. Dia yang memegang hati kita.

Hadirnya rasa itu sebagai hadiah ujian. Sebagai tarbiah.

Tabahlah wahai solehah, moga diberi kekuatan selalu.

Pintalah pada Pemilik Hati yang mengawal rasa itu.

Dia Maha Mengetahui bahawa kita mampu.

Yakinlah, rintihan kita, aduan kita takkan pernah sia-sia.

Dia Maha Mendengar bukan? Dia lagi Maha Penyayang.

Mana mungkin doa-doa hambanya yang solehah tidak didengari.

Ingat, Tuhan kita akan berikan kita semua yang kita perlu,

bukan hanya semua yang kita mahu.

Kelak pada akhirnya, selepas semua ini berjaya kita harungi,

semuanya akan menjadi tersangat indah.

Waktu itu akan tiba jua duhai solehah.

Saat hatimu dan hatinya tenang bersatu diabdikan hanya kepadaNya.

Imam solatmu akan tiba kelak. Dekat.

Penantianmu akan berakhir dengan sebenar-benar persediaan.

Ilmu, hati dan doa perlu dirapi

Andai belum cukup bersedia. Mujahadahlah wahai solehah.

Doaku untukmu agar selalu dirimu kuat.

Selamat bermujahadah sayangku solehah.

Kamis, 30 Mei 2013

Duniaku dalam Genggaman.

Bismillah..

aku adalah insan yang tak punya banya hal namun cita slalu
membara .biar kutentang badai dan gelombang atau gunung yang menjulang,

Abiku pernah bilang nak,, percyalah Badai pasti berlalu

Pujangga pun mengatakan genggamlah dunia agar hidup tak percuma
kubawa kedamaian di persada jiwa, sinar
menyuluh gulita Setiap desah nafasku,
teriringi do'a bagi jiwaku, citaku dan langkah terpadu
Namun tersentak diriku sadari lamunan
kini sebenarnya aku tlah jauh berjalan
Aku adalah insan yang
tak punya kilauan emas permata,

 

krna Aku seorang remaja perempuan, yang "dilahirkan" kembaliuntuk yang kedua kalinya.

Aku kini melihat cakrawala dunia.

Membuat keabstrakan menjadi berbentuk.

Aku lalui masa "serba bukan" ini dengan menentukan jati diriku sendiri.

Membuka tempurung kehidupan untuk melihat sebuah keajaiban.

Keajaiban untuk mencintai karena Allah,

membenci karena Allah,

berharap kepada Allah,

dan takut hanya pada Allah.
akan aku coba menaburi
jiwa dengan cita-cita membara
Akan kugenggam
dunia!

Kamis, 16 Mei 2013

Jika Sudah mampu, Maka Menikahlah :-)

 Bismillah...
Kian suram saja potret muda-mudi Islam saat ini. Betapa tidak. Coba kita perhatikan prilaku remaja saat ini. Era globalisasi yang tengah kita rasakan saat ini ,seolah menjadikan mereka lalai akan pentingnya menjaga hubungan dengan lawan jenis.
Remaja yang harusnya sibuk menuntut ilmu, kini berputar haluan menjadi sibuk menjalin hubungan dengan lawan jenis atau yang biasa disebut dengan pacaran. Ya! dapat kita ketahui bersama bahwa saat ini pacaran sudah sangat membumi di masyarakat kita, bahkan sudah menjadi hal yang lumrah. Mirisnya lagi, seseorang yang tidak melakukan pacaran dikatakan kurang pergaulan dan lain sebagainya. Sudah selayaknya perkara ini menjadi renungan bagi setiap kita. Adakah Islam membenarkan hal ini?

   “Dan janganlah kamu mendekati zina; zina itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’:32)

  Jelas dan tegas sekali firman Allah di atas. Islam sangat melarang keras adanya aksi pacaran yang justru marak dilakukan oleh muda-mudi saat ini. Sebab mustahil pacaran tanpa zina. Perhatikan saja perilaku orang-orang yang berpacaran, mereka sering kali menghabiskan waktu berduaan, berpegangan tangan bahkan saling bermesraan padahal jelas tidak ada ikatan halal di antara mereka.
    “Janganlah seorang laki-laki menyendiri dengan seorang perempuan, melainkan setan menjadi pihak ketiganya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Al-Hakim)

       Kembali pada firman Allah dalam surah Al Isra’ di atas, Allah tidak mengatakan “janganlah kamu berzina” tetapi “janganlah kamu mendekati zina”. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa jangankan berzina, mendekatinya saja kita tidak diperkenankan. Dan satu-satunya jalan yang paling mendekati zina adalah pacaran. Inilah sebab mengapa islam tidak membenarkan pacaran bagi yang belum menikah.


Anjuran Menikah
      Ternyata Islam juga menawarkan solusi untuk permasalahan di atas.  Islam menganjurkan untuk segera menikah bagi mereka yang merasa siap secara lahir maupun batin, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

            “Wahai kaum pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu, maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa dapat mengekangnya.” (Muttafaq ‘Alaih)

      Kebanyakan dari kita enggan memilih menikah terlalu cepat dan kebanyakan alasannya adalah belum mumpuni dan ekonomi belum mencukupi. Tidak sepenuhnya salah jika kita beralasan demikian, tetapi ada yang perlu kita ketahui bahwa menikah adalah sunnah rasul yang dapat menyempurnakan setengah dari agama kita. 
    “Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan agamanya; oleh karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk separuh yang tersisa.” (HR. Baihaqi)

     Dan Allah juga menjawab tentang kekhawatiran kita terhadap rezeki ketika memutuskan untuk menikah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Annur ayat ke 32.

   “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan, jika mereka miskin, Allah akan menjadikan mereka mampu dengan karuniaNya.”

   Lalu mengapa sebenarnya Islam menekankan pada kita untuk menyegerakan pernikahan. Beberapa point telah disebutkan di atas bahwa menikah adalah sunnah Rasul dan dapat membukakan pintu rezeki. Selain itu menikah juga dapat menjauhkan kita dari zina yang sunnguh setiap kita akan terjerumus di dalamnya.

  “Telah tertulis atas anak Adam nasibnya dari zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tidak bisa tidak. Maka kedua mata, zinanya adalah memandang. Kedua telinga, zinanya berupa menyimak dengarkan. Lisan, zinanya berkata. Tangan, Zinanya menyentuh. Kaki, zinanya berjalan. Dan zinanya hati adalah ingin dan angan-angan. Maka dibenarkan hal ini oleh kemaluan, atau didustakannya.’ (HR. Muslim)
 Tak dapat dibayangkan jika kita terus-terusan melakukan perzinahan yang terkadang tidak kita sadari. Bisa jadi tauhid kita telah rusak karena zina, sebab ketika kita sibuk memikirkan seseorang dari lawan jenis, kita menjadi lupa mengingat Allah. Dan posisi iman pun mulai tergantikan dengan sosoknya. Waktu yang harusnya dipergunakan untuk ibadah justru dipenuhi dengan maksiat zina, lambat laun hati pun menjadi tertutup. na’udzubillahi min dzalik. Lantas maukah kita disebut sebagai orang musyrik karena telah menduakan Allah dengan zina.

  “Wahai ummat Muhammad. Demi Allah saat hamba laki-laki berzina, dan saat hamba perempuan berzina, tidak ada yang lebih cemburu daripada Allah ta’ala. Demi Allah, wahai ummat Muhammad, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui niscaya kalian akan lebih banyak menangis daripada tertawa.” (HR. Bukhori dan Muslim)
 Maka menikahlah! Dan semoga dengannya hati menjadi terpelihara dari zina dan menjadi penyempurna dien dari setiap kita.

Sabtu, 11 Mei 2013

Ukhuwah Islamiyah Indah Bukan...???

Bismillah...
^ Ukhuwah bukanlah pelangi yang begitu indah, namun sesaat..
^ Ukhuwah bukanlah purnama yang menerangi kegelapan, namun hanya semalam..
Ukhuwah bukanlah air hujan yang menyejukkan, namun datangnya hanya musiman..
 
 
      * Sejatinya ukhuwah adalah ikatan hati, yg lebih indah daripada   pelangi, lebih terang daripada  purnama, lebih sejuk daripada air hujan..
    * Ukhuwah adalah jalinan persaudaraan yg tak kan putus karena jarak..tak kan lekang oleh waktu.. dan tak kan pupus karena usia..
     * Ukhuwah semakin kokoh karena iman dan taqwa sehingga tak kan mudah tergoncang karena berbagai cobaan..
        *  Ukhuwah akan berkesinambungan jika didasari keikhlasan karena Allah semata..

Jika waktu dan kesempatan memungkinkan utk bersua maka akan lebih indah jika saling berkunjung dgn saudara kita..
Namun jika tak memungkinkan pereratlah jalinan ukhuwah dgn doa, hiasi dgn berbagai kebaikan sesuai kemampuan kita..
 

Ada beberapa tips agar ukhuwah makin erat, antara lain:
* Katakanlah jika engkau mencintainya. Rasulullah terbiasa  berkata:”Uhibbuka fillah” kepada sahabatnya.
* Berilah hadiah. Rasulullah bersabda “tahaadu tahaabbu”,saling memberi hadiahlah kamu maka kamu akan saling mencintai. Dengan memberi hadiah akan terjalin kedekatan hati.
* Menghibur saat sedih,mendengarkan dengan perhatian ketika sedang berbicara .
*  Husnudzon, berbaik sangka terhadap saudara kita. Inna ba’ada dzanni itsmu. Sesungguhnya prasangka itu adalah dosa.
*  Saling menolong dalam kebaikan. ….tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa…
*   Itsar, mengutamakan kepentingan saudara kita demi kebaikan
*  Saling mendoakan. Rasulullah bersabda.”Tidaklah seorang hamba muslim yang mendoakan (kebaikan) untuk saudaranya yang tidak sedang bersamanya kecuali malaikat berkata “semoga engkau mendapat yang semisalnya.” Ketika bertemu saudara kita, mengucapkan “assalamu’alaykum, barakallahu fiik, jazakallahu khairan” dsb juga merupakan doa yang akan membahagiakan hatinya.
*  Saling menasihati. Nasihat merupakan salah satu bentuk kepedulian karena kita menghendaki kebaikan kepada saudara kita.”...saling menasihati supaya menaati kebenaran dan kesabaran.”

Sebuah kisah dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam beserta sahabatnya Abu Bakar As Sidiq.

Suatu ketika dalam perjalanan ke Madinah, Rasululllah dan Abu Bakar bersembunyi di gua tsur. Rasulullah tidak terbiasa menaiki tempat seperti itu. Tempat itu diimpit bebatuan runcing dan tajam sedangkan beliau tidak beralas kaki. Kaki beliau pun terluka parah. Melihat hal itu, Abu Bakar menuntun Rasulullah hingga mulut Gua. Ketika Rasulullah akan masuk, Abu Bakar mencegahnya dan berkata,:Janganlah engkau masuk hingga aku masuk terlebih dahulu.”

Abu Bakar masuk dan meraba-raba rongganya. Ia mendapati tiga lubang kecil. Disobeknya kain untuk menutupi satu lubang dan dua lubang yang lain ditutup dengan kedua kakinya karena khawatir jika lubang itu adalah sarang binatang buas. Kemudian ia mengundang Rasulullah untuk masuk. Karena sangat letih, beliau tertidur.
Kekhawatiran Abu Bakar terbukti, disalah satu lubang yang ia tutupi dengan kakinya terdapat ular berbisa. Kaki Abu Bakar dipatuk. Tetapi dalam keadaan demikian ia tidak menarik kakinya agar ular itu tidak keluar dari tempatnya kemudian membangunkan rasulullah. Karena rasa sakit yang begitu hebat, Abu Bakar tidak kuasa menahannya dan air mata kesakitan menetes di wajah Rasulullah. Beliau terkejut dan bangun.
Ketika beliau mengetahui kaki abu bakar dipatuk ular, maka beliau mengobati luka itu hingga sembuh.

Saat siang menjelang,cahaya pun masuk ke gua. Rasulullah melihat Abu Bakar tidak lagi memakai bajunya. Ketika ditanya abu bakar pun menceritakan tentang bajunya yang disobek untuk menutup lubang dalam gua. Rasulullah mengangkat tangan beliau sambil berdoa “ Ya Allah, jadikan Abu Bakar sederajat denganku di Hari Kiamat.”

Subhanallah,..begitu besar kekuatan ukhuwah hingga mengantarkan ia melihat wajah Allah.

Rasulullah bersabda: “laa yu’minu ahadukum hatta yuhibbu li akhiihi maa yuhibbu linafsih”. Tidak beriman seorang diantara kamu hingga mencintai saudaramu seperti kamu mencintai dirimu sendiri.

Belajar dari kisah persahabatan di atas, Abu Bakar berusaha menjaga kenyamanan Rasulullah, mengutamakan beliau serta mencintai beliau lebih dari mencintai diri sendiri sampai dia rela mengorbankan diri. Dengan pengorbanan dan kecintaan kepada Rasulullah, Rasulullah pun mencintainya dan mendoakan kebaikan untuknya.

Akankah ukhuwah kita dengan sesama seperti itu?

Salah satu golongan yang akan dinaungi oleh ALLAH pada saat hari kiamat adalah dua orang yang bertemu dan berpisah karena Allah. Jika ukhuwah itu dilandasi dengan ketaqwaan, maka ketika dia bertemu dengan saudaranya, dia akan mengingat Allah.... Keep Istiqomah ya akhi/ukhtifillah... :-)

Istiqomah dalam Cinta untukNya, melahirkan kenikmatan disetiap perjalanan Da’wah, Keep Istiqomah ya!! Barokallahu fiik 