Jumat, 31 Mei 2013
Kamis, 30 Mei 2013
Duniaku dalam Genggaman.
Bismillah..
aku adalah insan yang tak punya banya hal namun cita slalu
membara .biar kutentang badai dan gelombang atau gunung yang menjulang,
Abiku pernah bilang nak,, percyalah Badai pasti berlalu
Pujangga pun mengatakan genggamlah dunia agar hidup tak percuma
kubawa kedamaian di persada jiwa, sinar
menyuluh gulita Setiap desah nafasku,
teriringi do'a bagi jiwaku, citaku dan langkah terpadu
Namun tersentak diriku sadari lamunan
kini sebenarnya aku tlah jauh berjalan
Aku adalah insan yang
tak punya kilauan emas permata,
krna Aku seorang remaja perempuan, yang "dilahirkan" kembaliuntuk yang kedua kalinya.
Aku kini melihat cakrawala dunia.
Membuat keabstrakan menjadi berbentuk.
Aku lalui masa "serba bukan" ini dengan menentukan jati diriku sendiri.
Membuka tempurung kehidupan untuk melihat sebuah keajaiban.
Keajaiban untuk mencintai karena Allah,
membenci karena Allah,
berharap kepada Allah,
dan takut hanya pada Allah.
akan aku coba menaburi
jiwa dengan cita-cita membara
Akan kugenggam
dunia!
Kamis, 16 Mei 2013
Jika Sudah mampu, Maka Menikahlah :-)
Bismillah...
Kian suram saja potret muda-mudi Islam saat ini. Betapa tidak. Coba kita perhatikan prilaku remaja saat ini. Era globalisasi yang tengah kita rasakan saat ini ,seolah menjadikan mereka lalai akan pentingnya menjaga hubungan dengan lawan jenis.
Kian suram saja potret muda-mudi Islam saat ini. Betapa tidak. Coba kita perhatikan prilaku remaja saat ini. Era globalisasi yang tengah kita rasakan saat ini ,seolah menjadikan mereka lalai akan pentingnya menjaga hubungan dengan lawan jenis.
Remaja yang harusnya sibuk menuntut
ilmu, kini berputar haluan menjadi sibuk menjalin hubungan dengan lawan jenis atau
yang biasa disebut dengan pacaran. Ya! dapat kita ketahui bersama bahwa saat
ini pacaran sudah sangat membumi di masyarakat kita, bahkan sudah menjadi hal
yang lumrah. Mirisnya lagi, seseorang yang tidak melakukan pacaran dikatakan
kurang pergaulan dan lain sebagainya. Sudah selayaknya perkara ini menjadi
renungan bagi setiap kita. Adakah Islam membenarkan hal ini?
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
zina itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS.
Al-Isra’:32)
Jelas dan tegas sekali firman Allah
di atas. Islam sangat melarang keras adanya aksi pacaran yang justru marak
dilakukan oleh muda-mudi saat ini. Sebab mustahil pacaran tanpa zina.
Perhatikan saja perilaku orang-orang yang berpacaran, mereka sering kali
menghabiskan waktu berduaan, berpegangan tangan bahkan saling bermesraan
padahal jelas tidak ada ikatan halal di antara mereka.
“Janganlah seorang laki-laki menyendiri dengan seorang perempuan, melainkan setan menjadi pihak ketiganya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Al-Hakim)
“Janganlah seorang laki-laki menyendiri dengan seorang perempuan, melainkan setan menjadi pihak ketiganya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Al-Hakim)
Kembali pada firman Allah dalam
surah Al Isra’ di atas, Allah tidak mengatakan “janganlah kamu berzina” tetapi
“janganlah kamu mendekati zina”. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa
jangankan berzina, mendekatinya saja kita tidak diperkenankan. Dan satu-satunya
jalan yang paling mendekati zina adalah pacaran. Inilah sebab mengapa islam
tidak membenarkan pacaran bagi yang belum menikah.
Anjuran Menikah
Ternyata
Islam juga menawarkan solusi untuk permasalahan di atas. Islam menganjurkan untuk segera menikah bagi
mereka yang merasa siap secara lahir maupun batin, sebagaimana sabda Rasulullah
SAW :
“Wahai kaum pemuda, barangsiapa di
antara kalian telah mampu, maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan
pandangan dan lebih memelihara kemaluan. dan barang siapa yang belum mampu,
maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa dapat mengekangnya.” (Muttafaq ‘Alaih)
Kebanyakan dari kita enggan memilih
menikah terlalu cepat dan kebanyakan alasannya adalah belum mumpuni dan ekonomi
belum mencukupi. Tidak sepenuhnya salah jika kita beralasan demikian, tetapi
ada yang perlu kita ketahui bahwa menikah adalah sunnah rasul yang dapat
menyempurnakan setengah dari agama kita.
“Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan agamanya; oleh karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk separuh yang tersisa.” (HR. Baihaqi)
“Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan agamanya; oleh karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk separuh yang tersisa.” (HR. Baihaqi)
Dan Allah juga menjawab tentang
kekhawatiran kita terhadap rezeki ketika memutuskan untuk menikah, sebagaimana
firman Allah SWT dalam surah Annur ayat ke 32.
“Dan kawinkanlah orang-orang yang
sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba
sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan, jika mereka
miskin, Allah akan menjadikan mereka mampu dengan karuniaNya.”
Lalu mengapa sebenarnya Islam
menekankan pada kita untuk menyegerakan pernikahan. Beberapa point telah
disebutkan di atas bahwa menikah adalah sunnah Rasul dan dapat membukakan pintu
rezeki. Selain itu menikah juga dapat menjauhkan kita dari zina yang sunnguh
setiap kita akan terjerumus di dalamnya.
“Telah tertulis atas anak Adam
nasibnya dari zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tidak bisa tidak. Maka kedua
mata, zinanya adalah memandang. Kedua telinga, zinanya berupa menyimak
dengarkan. Lisan, zinanya berkata. Tangan, Zinanya menyentuh. Kaki, zinanya
berjalan. Dan zinanya hati adalah ingin dan angan-angan. Maka dibenarkan hal ini
oleh kemaluan, atau didustakannya.’ (HR. Muslim)
Tak dapat dibayangkan jika kita
terus-terusan melakukan perzinahan yang terkadang tidak kita sadari. Bisa jadi
tauhid kita telah rusak karena zina, sebab ketika kita sibuk memikirkan seseorang
dari lawan jenis, kita menjadi lupa mengingat Allah. Dan posisi iman pun mulai
tergantikan dengan sosoknya. Waktu yang harusnya dipergunakan untuk ibadah
justru dipenuhi dengan maksiat zina, lambat laun hati pun menjadi tertutup. na’udzubillahi min dzalik. Lantas maukah
kita disebut sebagai orang musyrik karena telah menduakan Allah dengan zina.
“Wahai ummat Muhammad. Demi Allah
saat hamba laki-laki berzina, dan saat hamba perempuan berzina, tidak ada yang
lebih cemburu daripada Allah ta’ala. Demi Allah, wahai ummat Muhammad,
seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui niscaya kalian akan lebih
banyak menangis daripada tertawa.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Maka menikahlah! Dan semoga
dengannya hati menjadi terpelihara dari zina dan menjadi penyempurna dien dari
setiap kita.
Sabtu, 11 Mei 2013
Ukhuwah Islamiyah Indah Bukan...???
Bismillah...
^ Ukhuwah bukanlah pelangi yang begitu indah, namun sesaat..
^ Ukhuwah bukanlah pelangi yang begitu indah, namun sesaat..
^ Ukhuwah bukanlah purnama yang menerangi
kegelapan, namun hanya semalam..
^ Ukhuwah bukanlah air hujan yang menyejukkan,
namun datangnya hanya musiman..
* Sejatinya ukhuwah adalah ikatan hati, yg
lebih indah
daripada pelangi, lebih terang daripada purnama, lebih sejuk daripada air hujan..
* Ukhuwah adalah jalinan persaudaraan yg
tak kan putus karena jarak..tak kan lekang oleh waktu.. dan tak kan pupus
karena usia..
* Ukhuwah semakin kokoh karena iman dan
taqwa sehingga tak kan mudah tergoncang karena berbagai cobaan..
* Ukhuwah akan
berkesinambungan jika didasari keikhlasan karena Allah semata..
Jika waktu dan kesempatan memungkinkan utk bersua maka akan lebih indah jika saling berkunjung dgn saudara kita..
Namun jika tak memungkinkan pereratlah jalinan ukhuwah dgn doa, hiasi dgn berbagai kebaikan sesuai kemampuan kita..
Jika waktu dan kesempatan memungkinkan utk bersua maka akan lebih indah jika saling berkunjung dgn saudara kita..
Namun jika tak memungkinkan pereratlah jalinan ukhuwah dgn doa, hiasi dgn berbagai kebaikan sesuai kemampuan kita..
Ada
beberapa tips agar ukhuwah makin erat, antara lain:
* Katakanlah
jika engkau mencintainya. Rasulullah terbiasa berkata:”Uhibbuka fillah” kepada
sahabatnya.
* Berilah
hadiah. Rasulullah bersabda “tahaadu tahaabbu”,saling memberi hadiahlah kamu
maka kamu akan saling mencintai. Dengan memberi hadiah akan terjalin kedekatan
hati.
* Menghibur
saat sedih,mendengarkan dengan perhatian ketika sedang berbicara .
* Husnudzon,
berbaik sangka terhadap saudara kita. Inna ba’ada dzanni itsmu. Sesungguhnya
prasangka itu adalah dosa.
* Saling
menolong dalam kebaikan. ….tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa…
* Itsar,
mengutamakan kepentingan saudara kita demi kebaikan
* Saling
mendoakan. Rasulullah bersabda.”Tidaklah seorang hamba muslim yang mendoakan
(kebaikan) untuk saudaranya yang tidak sedang bersamanya kecuali malaikat
berkata “semoga engkau mendapat yang semisalnya.” Ketika bertemu saudara kita,
mengucapkan “assalamu’alaykum, barakallahu fiik, jazakallahu khairan” dsb juga
merupakan doa yang akan membahagiakan hatinya.
* Saling
menasihati. Nasihat merupakan salah satu bentuk kepedulian karena kita
menghendaki kebaikan kepada saudara kita.”...saling menasihati supaya menaati
kebenaran dan kesabaran.”
Sebuah kisah dari
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam
beserta sahabatnya Abu Bakar As Sidiq.
Suatu ketika dalam
perjalanan ke Madinah, Rasululllah dan Abu Bakar bersembunyi di gua tsur.
Rasulullah tidak terbiasa menaiki tempat seperti itu. Tempat itu diimpit
bebatuan runcing dan tajam sedangkan beliau tidak beralas kaki. Kaki beliau pun
terluka parah. Melihat hal itu, Abu Bakar menuntun Rasulullah hingga mulut Gua.
Ketika Rasulullah akan masuk, Abu Bakar mencegahnya dan berkata,:Janganlah
engkau masuk hingga aku masuk terlebih dahulu.”
Abu Bakar masuk dan
meraba-raba rongganya. Ia mendapati tiga lubang kecil. Disobeknya kain untuk
menutupi satu lubang dan dua lubang yang lain ditutup dengan kedua kakinya
karena khawatir jika lubang itu adalah sarang binatang buas. Kemudian ia
mengundang Rasulullah untuk masuk. Karena sangat letih, beliau tertidur.
Kekhawatiran Abu Bakar
terbukti, disalah satu lubang yang ia tutupi dengan kakinya terdapat ular
berbisa. Kaki Abu Bakar dipatuk. Tetapi dalam keadaan demikian ia tidak menarik
kakinya agar ular itu tidak keluar dari tempatnya kemudian membangunkan
rasulullah. Karena rasa sakit yang begitu hebat, Abu Bakar tidak kuasa
menahannya dan air mata kesakitan menetes di wajah Rasulullah. Beliau terkejut
dan bangun.
Ketika beliau mengetahui
kaki abu bakar dipatuk ular, maka beliau mengobati luka itu hingga sembuh.
Saat siang
menjelang,cahaya pun masuk ke gua. Rasulullah melihat Abu Bakar tidak lagi
memakai bajunya. Ketika ditanya abu bakar pun menceritakan tentang bajunya yang
disobek untuk menutup lubang dalam gua. Rasulullah mengangkat tangan beliau
sambil berdoa “ Ya Allah, jadikan Abu Bakar sederajat denganku di Hari Kiamat.”
Subhanallah,..begitu
besar kekuatan ukhuwah hingga mengantarkan ia melihat wajah Allah.
Rasulullah bersabda:
“laa yu’minu ahadukum hatta yuhibbu li akhiihi maa yuhibbu linafsih”. Tidak
beriman seorang diantara kamu hingga mencintai saudaramu seperti kamu mencintai
dirimu sendiri.
Belajar dari kisah
persahabatan di atas, Abu Bakar berusaha menjaga kenyamanan Rasulullah,
mengutamakan beliau serta mencintai beliau lebih dari mencintai diri sendiri
sampai dia rela mengorbankan diri. Dengan pengorbanan dan kecintaan kepada
Rasulullah, Rasulullah pun mencintainya dan mendoakan kebaikan untuknya.
Akankah ukhuwah kita
dengan sesama seperti itu?
Salah satu golongan yang
akan dinaungi oleh ALLAH pada saat hari kiamat adalah dua orang yang bertemu
dan berpisah karena Allah. Jika ukhuwah itu dilandasi dengan ketaqwaan, maka
ketika dia bertemu dengan saudaranya, dia akan mengingat Allah.... Keep Istiqomah ya akhi/ukhtifillah... :-)
Langganan:
Postingan (Atom)